Rabu, 10 Oktober 2007

Treatment dan Therapy


Saat ini ada bermacam-macam treatment dan terapi yang ditawarkan kepada penyandang autis, baik itu yang ilmiah,alternatif maupun psudoscience atau semu ilmiah. Tidak ada terapi yang paling baik, semua terapi saling menunjang dan melengkapi.Yang harus diingat tidak ada obat atau treatment yang DAPATMENYEMBUHKAN autisme, karena autisme bukan PENYAKIT. So waspadalah...

Terapi yang umum dilakukan adalah :
Intervensi Perilaku dan Pendidikan
Pengobatan Alternative dan Pelengkap/Komplementer
Perubahan Diet
Medikasi

Intervensi Perilaku dan Pendidikan meliputi:

* Applied behavior analysis (ABA) atau Terapi Perilaku
o Discrete trial training (DTT)
o Early intensive behavioral intervention (EIBI)
o Incidental teaching
o Pivotal response training (PRT)
o Verbal behavior intervention (VBI)
* Developmental, individual differences, relationship-based approach (DIR also called Floortime)
* Relationship development intervention (RDI)
* Treatment and education of autistic and communication- related handicapped children (TEAACH)

Terapi- terapi penunjang lainnya:

* Occupational therapy atau Terapi Okupasi
* Sensory integration therapy
* Speech therapy
* The Picture Exchange Communication System (PECS)
* Social Story atau Visual Supports

Pengobatan Alternative dan Pelengkap
Tidak ada obat untuk menyembuhkan autisme.Beberapa pengobatan yang dianggap sebagai pengobatan alternatif dan pelengkap adalah diet khusus, kelasi (suatu pengobatan yang mengeluarkan logam berat seperti timbal dari dalam tubuh), secara biologis (seperti secretin), atau sistem yang berbasis tubuh (seperti deep pressure).

Menurt NIH’s National Center for Complementary and Alternative Medicine (NCCAM) beberapa pengobatan alternatif yang dibagi kedalam lima kategori:

1. Sistem Medis Alternative (contoh, homeopathy atau pengobatan China)
2. Intervensi pikiran-tubuh (contoh, meditasi, dance therapy, auditory integration)
3. Terapi yang berdasarkan biologis (misal,menggunakan herbal,makanan,dan vitamin)
4. Metode manipulative dan berbasis tubuh (misal, deep pressure, terapi craniosacral)
5. Terapi Energy (misal, reiki, gelombang electromagnetic)

Mengingat terapi alternative dan pelengkap ini belum FDA Approved, Evidence based Medicine maupun Evidence Based Practice. Pertimbangan masak-masak sebelum menjalanninya, apalagi efek yang terjadi pada tiap anak tidak sama dan anak BUKAN KELINCI PERCOBAAN.

Perubahan Diet
Dalam intervensi biomedis melakukan perubahan dalam diet. Perubahan tersebut meliputi pengeluaran jenis-jenis makanan tertentu dari diet anak dan menggunakan vitamin atau supplement mineral. Treatment diet ini berdasarkan asumsi kalau alergi makanan menyebabkan gelaja autis atau kurangnya asupan vitamin atau mineral tertentu dapat menyebabkan beberapa gejala autisme. Beberapa orang tua merasa kalau perubahan dalam diet membuat suatu perbedaan bagaimana anak merasa dan bertindak.Contoh diet adalah GFCFSF yaitu casein, gluten, soy dan sugar free. Anak tidak diperkenankan makan makanan yang mengandung bahan-bahan tersebut beserta produk turunannya.

Medikasi
Tidak ada obat yang dapat mengobati gangguan spektrum autis atau mengobata gejala utama yang menyebabkan gangguan— yaitu, komunikasi, sosialisasi, dan perilaku repetitive atau tak lazim. Tetapi medikasi dapat membantu beberapa gejala autisme pada beberapa orang. Contohnya, medikasi dapat membantu seseorang yang memiliki tingkat energi yang tinggi, tidak dapat fokus, depresi, atau kejang. U.S. Food and Drug Administration juga telah menyetujui penggunaan risperidone atau risperdal (obat penenang atau antidepressan) untuk digunakan pada penyandang autis yang berusia 5 sampai 16 tahun yang memiliki tantrum parah, agresif, dan perilaku menyakiti diri sendiri atau Self Injured Behavior.

Tidak ada komentar: