Jumat, 09 November 2007

Kategori dalam Gangguan Spektrum Autistik:

Autisme adalah gangguan spektrum.Dengan kata lain, gejalan dan karakteristik dari autisme dapat muncul sendiri dalam banyak variasi,dari ringan sampai parah. Meskipun autisme didefenisikan sebagai seperangkat perilaku tertentu, penyandang autis anak dan dewasa dapat menunjukkan kombinasi perilaku tingkat keparahan tertentu. Ada dua anak,yang memiliki diagnosa yang sama, dapat berperilaku sangat berbeda satu sama lain dan memiliki keterampilan yang bervariasi. Oleh karena itu, tidak ada standard "tipe" or "typical" dari penyandang autisme. Para orang tua kadang mendengar istilah berbeda yang digunakan untuk menjelaskan anak-anak dalam spektrum ini, seperti: autistic-like, kecenderungan autistik,spektrum autisme, autisme fungsi tinggi atau fungsi rendah, lebih bisa atau kurang bisa/ less-abled. Penting untuk dipahami, apapun diagnosanya, anak dapat belajar dan berfungsi secara produktif dan menunjukkan hasil dari terapi dan pendidikan yang sesuai. Beberapa gangguan terkait dikelompokkan dibawah broad heading "Pervasive Developmental Disorder" atau PDD-suatu gangguan berkategori umum yang memiliki ciri kerusakan parah dan pervasive dalam beberapa area perkembangan (American Psychiatric Association 1994). Ketika para profesional dan orang tua dirujuk pada jenis autisme yang berbeda, seringkali mereka membedakan autisme dari salah satu gangguan perkembangan perpasive/pervasive developmental disorders.

Individu yang masuk dalam Pervasive Developmental Disorder kategori pada DSM-IV menunjukkan hal umum pada kesulitan komunikasi dan sosial, tapi berbeda dalam istilah keparahan. Ringkasan berikut ini menekankan point-point utama yang membantu dalam membedakan perbedaan antara diagnosa yang digunakan:

Gangguan Autistik: kesulitan dalam interaksi sosial, komunikasi, dan permainan imajinatif sebelum usia 3 tahun. Perilaku streotipik, minat dan aktivitas yang terbatas.

Asperger: memiliki ciri kesulitan dalam interaksi sosial dan adanya minat dan aktivitas yang terbatas, tanpa keterlambatan bahasa dan memiliki kemampuan intelejensia rata-rata sampai diatas rata-rata.

Pervasive Developmental Disorder- Not Otherwise Specified: (umumnya dirujuk sebagai atypical autism) diagnosa PDD-NOS diberikan ketika anak tidak memenuhi kriteri akan diagnosa spesifik, tapi memiliki hambatan parah dan perpasif pada perilaku tertentu.

Rett's Disorder: suatu gangguan progressive dimana, lebih sering terjadi pada anak perempuan. Periode perkembangan normal dan hilangnya kemampuan yang telah dikuasai sebelumnya, hilangnya penggunan tangan yang digantikan dengan gerakan tangan repetitif, gangguan yang mulai terjadi dari umur 1-4 tahun.

Childhood Disintegrative Disorder: memiliki ciri perkembangan normal setidaknya berlangsung selama 2 tahun pertama, hilangnya kemampuan yang telah dikuasai secara signifikan.(American Psychiatric Association 1994).

Autisme Verbal: penyandang autisme yang telah dapat berbicara dan berkomunikasi dua arah, serta dapat menggunakan kalimat dengan konteks yang tepat.

Autisme Non Verbal: penyandang autisme yang baru dapat berbicara, membeo atau echolalia. Namun belum dapat berbicara atau berkomunikasi dua arah dan belum mengerti arti kata yang diucapkan serta mengucapkan kata pada situasi yang tidak tepat.

Sabtu, 03 November 2007

Relationship Development Intervention

Relationship Development Intervention
Dr.Steven Gutstein
RDI Introductory Workshop
28-29 May,2007 S’pore

Apakah RDI itu?
RDI adalah suatu program untuk mendidik dan melatih orang tua dan guru dari anak-anak penyandang gangguan spektrum autisme (GSA) dan mereka yang berinteraksi dan bekerja dengan anak-anak ini.
Misi RDI adalah untuk mengembangkan metode yang paling efektif untuk remediasi hambatan spesifik yang menghambat penyandang autis untuk menjadi pekerja yang produktif, hidup secara mandiri, menikah dan hubungan sosial intim.
RDI memberdayakan keluarga dan mereka yang paling terlibat dalam mengurus dan mendidik anak. Sumber dalam jumlah besar diinvestasikan dalam mempersiapkan orang tua dan guru untuk bertindak sebagai pemandu partisipan,menciptakan peluang harian bagi anak untuk merespon dengan cara yang lebih fleksibel, cara-cara lazim terhadap hal baru, hambatan dan peningkatan situasi dan persoalan yang tak dapat diprediksi. Baik ayah dan ibu adalah partisipan inti dalam proses perawatan.
Riset baru-baru ini menunjukkan kalau metode RDI ampuh, alat yang efektif untuk meningkatkan kapasitas dan motivasi anak untuk berbagi, dan juga fleksibel dan adaptasi.

Pembelajaran Dinamis
Ada satu perbedaan besar antara mengajari seseorang “sesuatu” sebagai bagian kecil dari informasi (bahkan bila “sesuatu” itu sebagai konsep abstrak), dan mengajarkan seseorang untuk menggunakan pikiran mereka secara efektif. Itu adalah perbedaan antara menyediakan kepingan pengetahuan tertentu dan mengajarkan seseorang bagaimana menciptakan pengetahuan itu sendiri.

Para penyandang GSA mengalami hambatan dalam kecerdasan dinamis yang mencakup tiga wilayah yaitu berfikir dan memecahkan masalah, sosial dan komunikasi serta diri sendiri. Berfikir dinamis adalah cara kita belajar untuk memecahkan masalah dunia secara nyata, melakukan hubungan yang sedang berlangsung dan bernegosiasi arah perubahan hidup secara terus-menerus.
Berfikir dinamis dan pemecahan masalah adalah PROSES TERUS-MENERUS di dunia yang tak tentu ini.
Komunikasi dinamis adalah pengalaman berbagi.
Komunikasi dinamis adalah suatu produk yang kita pikirkan dan rasakan balam berhubungan terhadap apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh lawan bicara: Pembangunan temporer “jembatan mental” untuk mengkolaborasikan, membandingkan, membedakan, mengintegrasikan, menggabungkan pemahaman dan dipahami.
Hal yang dapat diprediksi oleh kecerdasan dinamis adalah : peluang pekerjaan, pertemanan, percakapan dan kesehatan mental.